Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Relawan Muhammadiyah NTT, Terus Melakukan Aksi Kemanusiaan untuk Korban Eropsi Lewotobi Flotim NTT

Minggu, 10 November 2024 | November 10, 2024 WIB Last Updated 2024-11-10T02:30:38Z

aksi_lewotobi_relawan_muhammadiyah
Foto: Relawan Muhammadiyah NTT

MATALINENEWS.ID, KUPANG
-
Dalam rangka penanggulangan erupsi Gunung Lewotobi laki-laki yang terjadi di Kabupaten Flores Timur (4/11),  Lembaga Resilialensi Bencana Muhammadiyah Disaster Menagement Center (MDMC) pimpinan wilayah Muhammadiyah (PWM) Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan aksi cepat.


"Aksi cepat ini diawali dengan rapat koordinasi pada  Senin (04/11) bersama seluruh elemen yang tergabung, baik majelis, ortom maupun perwakilan amal usaha Muhammadiyah (AUM) adik-adik dari Ikatan Mahasiswa Muhammdiyah (IMM) komando Kesiapsiagaan angkatan muda Muhammadiyah (kokam) dan seluruh elemen kami libatkan untuk rapat koordinasi dan hasil rapat koordinasi itu kami menyepakati untuk segera membentuk posko bersama yang dipusatkan di gedung dakwah pimpinan wilayah Muhammadiyah Nusa Tenggara Timur (PWM NTT)," ungkap Amir Kiwang Ketua MDMC NTT.

Diri menjelaskan bahwa tujuan pendirian posko ini adalah dalam kerangka untuk kami menghimpun data tentang dampak ke erupsi yang terjadi di Kabupaten Flores Timur serta langkah taktis apa yang bisa dilakukan. Karena persoalan yang kita inginkan adalah bahwa respon ini kita lakukan dalam rangka tanggap darurat untuk jangka pendek dan juga skema jangka panjang dalam rangka untuk bisa mengantisipasi sekaligus proses pemulihan.

Selain itu, untuk tahap teknis awalnya teman-teman dari MDMC Kabupaten Flores Timur sudah melakukan asesmen lapangan sambil berkoordinasi dengan teman-teman yang ada di wilayah untuk mencet soal realitas kondisi yang ada di lapangan, mulai dari jumlah pengungsi, jumlah korban, sampai dengan kebutuhan apa yang menjadi substansi.

"Sejauh ini berdasarkan hasil rekapan yang kami terima bahwa terdampak itu terdiri dari tiga kecamatan dengan kurang lebih sekitar 14 desa yang terdampak dan dari 14 desa itu ada satu gereja dan juga 3 sekolah yang terdampak," ungkap Amir

Saat ini, kata dia, teman-teman relawan MDMC NTT bersama KOKAM, AUM Ormawa Kampus Muhammadiyah Kupang dan seluruh elemen terkait yang di bawah payung perserikatan Muhammadiyah sedang melakukan penggalangan dana untuk kemudian kita bisa membeckup teman-teman yang ada di lapangan.

"Sekedar informasi relawan MDMC Flores Timur yang ada di lapangan sebanyak 10 orang langsung dipimpin oleh ketua MDMC Flores Timur adinda Sajidin dan juga yang sudah sampai dari MDMC pusat itu sebanyak 6 orang 4 relawan kemanusiaan dan 2 dari MDMC Pusat," ujar Amir

Ia juga menambah, posko sementara kita siapkan untuk lapangan itu ada 2 yaitu 1 posko penampungan bantuan di kota Larantuka nya dan satu Posko penanggulangan bencana yang kita pusatkan di desa Konga di kecamatan Wulang Gitang

"Untuk saat ini  total dana yang sudah kita Galang sampai dengan (9/11) pagi tadi hasil rekapitulasi kita pakaian layak pakai 18 karung masker 4 dus dan bantuan dalam bentuk uang Rp.54.806.900, dana ini akan kita salurkan ke lapangan melalui teman-teman MDMC Flores Timur. Saat ini kita menunggu kabar karena relawan dari MDMC Sikka bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Sikka (Unimof) sedang mengirimkan pasukan kesana. Jadi untuk relawan di kota Kupang kita siagakan, baik dari teman-teman Kokam maupun AUM lainya, kalau kondisi darurat di lapangan membutuhkan tambahan relawan maka kita akan langsung mengirimkan relawan," jelas Amir 

Tapi sejauh ini, lajut Amir, masih menunggu koordinasi dengan ketua MDMC Flores Timur soal kebutuhan relawan untuk membakcup teman-teman yang ada di lapangan. Kita berharap bahwa Lazismu pusat dan MDMC bisa juga memberikan perhatian dan respon, karena pemerintah pusat melalui beberapa menteri juga sudah merespon persoalan eropsi Lewotobi laki-laki dan hasil koordinasi dengan beberapa teman-teman relawan MDMC pusat yang ini sedang bergerak ke Flores Timur meskipun MDMC sendiri sudah melakukan asesment tapi relawan MDMC pusat akan melakukan asesmen lagi untuk mempertajam data yang sudah ada dan itu akan kemudian akan dilaporkan ke MDMC pusat dan Lazismu untuk kemudian menunggu petunjuk sekaligus bantuan lebih teknis dari MDMC dan Lazismu pusat.

"Kita suka atau tidak suka, terima atau tidak terima erupsi gunung Lewotobi ini adalah bencana alam sekaligus sebuah tragedi kemanusiaan karena dia menelan korban jiwa juga, dan ini sesuatu yang sulit kita hindari, yang kita inginkan bahwa teman- teman relawan yang ada di lapangan bersama seluruh masyarakat saling bahu membahu membantu korban yang terdampak agar kemudian meminimalisir efek yang lebih berat kepada para korban dan kita berharap proses di lapangan bukan sekedar melakukan penanganan saja tetapi juga pada penguatan masyarakat setempat agar kedepan ketika bencana-bencana seperti ini terjadi lagi masyarakat dalam kondisi lebih siap, lebih taktis untuk menghadapi bencana yang datang, karena bencana alam seperti ini sulit untuk kita hindari yang bisa kita lakukan adalah menyiapkan masyarakat agar dia menjadi elemen yang tangguh bencana agar kemudian ketika bencana seperti ini datang paling tidak ada tindakan preventif yang dilakukan demi meminimalisir dampak dan korban," tutup Amir Kiwang

Untuk di ketahu, aksi bersama Relawan One Muhammadiyah One Response (OMOR) dalam menanggapi Meletusnya Gunung Lewotobi Laki-laki merupakan solidaritas kemanusiaan yang bertujuan membangun rasa kebersamaan dan solidaritas antara masyarakat khususnya relawan Muhammadiyah dan simpatisan untuk mendukung korban meletusnya Gunung Lewotobi Laki-laki.

Koordinator Aksi Zulkhaedir Abdussamad menyampaikan bahwa, Relawan ini terdiri dari gabungan organisasi otonom (Ortom) Muhammadiyah, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), Muhammadiyah  Disaster Management Center (MDMC) NTT, Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Nusa Tenggara Timur, komando Kesiapsiagaan angkatan muda Muhammadiyah (KOKAM) NTT, Gabungan Ormawa/BEM se UMK, Relawan Lazismu, Relawan Donasi SampahMU, Perguruan Kera Sakti & simpatisan lainnya.

"Aksi pengalangan dana selain online di media sosial juga offline turun langsung ke pusat keramaian di kota Kupang," ujarnya

Untuk diketahui juga, masa aksi diperkirakan  150 orang ini melakukan aksi sejak tanggal 5- 9 November 2024 di beberapa titik di kota Kupang dan sampai saat ini Donasi masih di buka karena pengungsi semakin bertambah hingga mencapai 10.777 jiwa. 
(Ftr)

TONTON DISINI