![]() |
Foto: Deklarasi dan Talksow FPMI (Dok. matalinenews) |
MATALINENEWS.ID,KUPANG- Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) gelar Deklarasi dan Talksow "Pilkada Inklusif" dengan Tema Wujudkan Pilkada yang Inklusif untuk Kelompok Rentan di Nusa Tenggara Timur Khsusnya Kota Kupang pada, Senin (18/11/24)
Kegiatan yang melibatkan berbagai unsur ini menghadirkan 3 narasumber diantaranya Amir S. Kiwang, M.Si (Pengamat Politik NTT), Dr. Zulkhaedir Abdussamad, M.Si (Akademisi) dan R. Taufik Lamadike,S.Pd JPPR (Jaringan Pendidikan Pemilu Untuk Rakyat NTT)
Koordinator Kegiatan (Wakil Ketua FPMI NTT), Fathur Dopong, S.Pd menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung hingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.
"Kegiatan seperti ini merupakan hal yang sangat penting sebab selain memberikan edukasi terhadap pemilih Rentan juga memberikan penguatan kepada mereka agar memanfaatkan hak pilihnya dengan benar dan bisa menciptakan pemimpin yang progresif yang dapat menjalankan aspirasi dan visi misi nya dengan baik," ungkap Fathur
Selain itu dia juga menyampaikan bahwa Pilkada seperti ini sangat rawan, jika kita tidak memaknai betul tentang arti demokrasi maka sulit juga kita mencegah ada nya isu-isu sara ras, berita hoax, ujaran kebencian black campaign yang dapat merusak nilai-nilai demokrasi Indonesia.
"Mari kita merajut kebersamaan, menipis perbedaan mengawal demokrasi ciptakan pemilu yang inklusif, harmoni agar dapat kita melahirkan Pemilukada yang yang bersih dan pemimpin yang amanah," ajak Fathur.
Selain itu, Dr. Zulkhaidar Abdussamad, M.Si sepakat bahwa pemilu atau pilkada yang baik adalah yang memiliki kualitas dan inklusif dimana semua orang memiliki hak yang sama akan tetapi kita harus menjamin bahwa ketika setiap orang memiliki hak yang sama maka setiap orang juga harus memiliki kapasitas yang sama untuk memilih pemimpin. Agar pemimpin yang tertipilih adalah pemimpin yang punya kecakapan dan bijaksana.
Kesempatan yang sama Amir S. Kiwang, M.Si juga menyampaikan bahwa Demokrasi yang baik itu adalah ketika seluruh elemen bias berpartisipasi secara aktif dan dengan cara yang baik pula jadi kita harus menjamin kualitas penyelenggara, kualitas kontestan, kualitas pengawas dan tentusaja kualitas pemilih. Semuanya harus diatur kalau kita memang menginginkan bahwa demokrasi kita ini berjalan secara baik.
Tugas kita, kata dia, melakukan evaluasi secara korektif atas proses politik yang sudah dan pernah berjalan dan kemudian bagaimana mendesain secara konstruktif langkah-langkah apa yang perlu kita ambil, karena kita butuh merefleksikan semua itu.
"Dalam bahasanya Antoni Widens “hidup itu perlu direfleksikan karena hidup yang tidak direfleksikan adalah hidup yang tidak pantas untuk kita jalani”. Demokrasi yang baik dan sehat hanya bias lahir dari orang-orang yang punya kemampuan Deseason Reasoning yang baik dalam menentukan kebijakan dan menentukan pilihan politik secara baik, benar dan bermartabat," pungkas Amir
Kegiatan ini di akhiri dengan penandatanganan deklarasi Pemilu Damai 2024 oleh semua peserta Deklarasi dan Talksow.
(Ftr)