![]() |
Foto: Sitti Djumaini Isu, S. HI (Penyuluh Agama Islam Kota Kupang) |
MATALINENEWS, KUPANG | Rajab adalah bulan ke-7 dalam kalender Hijriah yang istimewa dalam Islam karena memuat sejumlah kelebihan. Bahkan kelebihan tersebut sangat besar yang menggambarkan betapa agungnya kedudukan bulan Rajab. Dalam buku 12 Bulan Mulia - Amalan Sepanjang Tahun karya Abdurrahman Ahmad, terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Kelebihan bulan Rajab di atas bulan yang lain adalah seperti kelebihan Al-Qur'an di atas perkataan yang lain."
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram." (QS. At-Taubah: 36)
Empat bulan haram itu, diantaranya : Bulan Dzulqa’sudah, Dzulhijjah, Muharam dan Rajab. Rasulullah SAW juga memperkuat keistimewaan bulan Rajab sebagai bagian dari bulan haram (Bulan Mulia). Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya zaman itu berputar sejak awal waktu Allah menjadikan langit dan bumi. Satu tahun mengandung dua belas bulan, darinya terdapat empat bulan haram, tiga dari empat bulan ini berturut-turut: Dzulqaidah, Dzulhijah, dan Muharram, serta satu bulan yang terpisah: Rajab, antara Jumadil Akhir dan Sya'ban. " (HR Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud)
Amalan-amalan yang dianjurkan agar kita bisa amalkan di bulan yang mulia ini, ada begitu banyak. Namun, disini saya hanya mengambil lima dari sekian banyak amalan. Diantara kelima amalan tersebut, diantaranya :
1. Memperbanyak Istigfar dan taubat
Rajab sering disebut sebagai "bulan istighfar". Memperbanyak istighfar adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan untuk mendapatkan ampunan Allah SWT.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمِ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ.
Artinya: "Aku memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia, Maha Hidup, Maha Kuasa, dan kepada-Nya aku bertaubat."
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمِ
Misalkan belum hafal lafal istigfar yang lenkap silahkan menggunakan kata istigfar yang pendek saja, juga boleh.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ
"Maka aku berkata (kepada mereka), 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun.'" (QS. Nuh: 10)
Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang memperbanyak istighfar, maka Allah akan memberikan jalan keluar dari segala kesulitan, kelapangan dari segala kesempitan, dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Abu Dawud)
Istighfar bukan hanya sebuah amalan untuk memohon ampunan dari Allah SWT, tetapi juga memiliki banyak keutamaan lain. Dengan istighfar, kita dapat merasakan ketenangan hati, memperbaiki diri, dan mempercepat terkabulnya doa.
Seorang pedagang di Damaskus pernah bercerita bahwa bisnisnya jatuh di ambang kebangkrutan. Ketika bulan Rajab tiba, ia memperbanyak istighfar setiap malam setelah shalat. Dengan izin Allah, rezekinya berangsur-angsur membaik hingga ia mampu melunasi utang-utang yang ia miliki.
2. Berpuasa Sunah di Bulan Rajab
Puasa di bulan Rajab sangat dianjurkan, meskipun tidak ada kewajiban khusus untuk berpuasa penuh. Namun, amalan ini Insya Allah mendekatkan diri kita kepada Allah dan melatih kesabaran.
"Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!" (HR Abu Dawud dan yang lainnya).
Dikutip dari Panduan Puasa Rajab: Ketentuan, Niat, dan Keutamaannya karya Ustadz Muhamad Abror, Sayyid Abu Bakar Syattha' dalam I'ânah at-Thâlibîn, (juz 1, h. 307)
dalam hadits ini Nabi menggulangi kata berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah 3 kali, menandakan sesuatu yang sangat dianjurkan untuk berpuasa, sesuai dengan kemampuan kita.
Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu pernah bertemu seseorang di jalan, dan bertanya kepadanya.
"Kenapa perutmu besar seperti ini?", tanya Umar bin Khattab radhiyallahu 'Anhu.
"Ini karunia dari Allah," jawab orang tersebut.
"Ini bukan berkah, tapi azab dari Allah!", seru Umar.
Umar pun melanjutkan:
"Hai sekalian manusia, hai sekalian manusia. Hindari perut yang besar. Karena membuat kalian malas menunaikan shalat, merusak organ tubuh, menimbulkan banyak penyakit. Makanlah kalian secukupnya. Agar kalian semangat menunaikan shalat, terhindar dari sifat boros, dan lebih giat beribadah kepada Allah."
Puasa juga tidak hanya mampu mendekatkan diri kita kepada Allah SWT, melatih kesabaran, menahan hawa nafsu namun kesehatan juga sangat berpengaruh.
3. Bersedekah
Bersedekah merupakan perbuatan baik yang mendatangkan berbagai keberkahan. Bahkan jika seseorang diberi kesempatan untuk hidup kembali, bersedekah menjadi amalan utama yang ingin dia lakukan. Bulan Rajab adalah waktu yang tepat untuk berbagi kebaikan. Allah SWT berfirman:
اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ
“ Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah, baik laki-laki maupun perempuan, dan meminjamkan (kepada) Allah pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) kepada mereka dan baginya (diberikan) ganjaran yang sangat mulia (surga).” (QS. Al Hadid 18)
"Sedekah itu akan memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api." (HR. At-Tirmidzi)
Bulan Rajab adalah Waktu terbaik untuk bersedekah, ketika dalam keadaan sangat ingin menjadi kaya. Kondisi ini bisa membuat seorang muslim menjadi pelit atau kikir dalam membelanjakan hartanya. Ia sedang mengejar kekayaan dan membutuhkan sejumlah harta untuk mencapai targetnya.
Melalui amalan ini, Rasulullah SAW juga ingin menggambarkan bahwa orang yang dalam keadaan tidak ingin menjadi kaya berarti sedekahnya kurang bernilai dibandingkan orang yang dalam keadaan berambisi menjadi kaya.
Orang yang ingin menjadi kaya lalu ia bersedekah, merupakan bagian dari orang yang tidak ingin menikmati kekayaan untuk dirinya sendiri, namun juga berbagi dengan orang lain yang membutuhkan. Ia juga akan terhindar dari sifat tamak seperti halnya Qarun dan juga kisah raja-raja tamak lainnya yang Allah hinakan akhir hidupnya.
4. Membaca Al-Qur'an
Memperbanyak membaca Al-Qur'an di bulan Rajab dapat menjadi cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan keimanan. Allah SWT berfirman :
اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَۙ
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan melaksanakan shalat serta menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka secara sembunyi atau terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi." (QS. Fathir: 29)
Imam Ibn Katsir berkata, "Membaca Al-Qur'an dengan tadabbur di bulan-bulan haram, termasuk Rajab, akan membawa pahala yang berlipat ganda."
Ada sebuah kisah nyata, kisah ini terjadi di tengah-tengah masa kehidupan yang penuh dengan ketakutan dan penderitaan. Ada seorang pria bernama Yusuf yang terjebak di dalam penjara tanpa alasan yang jelas. Rasa frustasi dan kehilangan merayap dalam hatinya, dan kegelapan tampaknya menjadi pendamping setia.
Namun, di dalam penjara tersebut, Yusuf menemukan sebuah naskah Al-Quran yang tersembunyi. Tergerak oleh rasa ingin tahu, ia memulai perjalanan spiritualnya. Yusuf mulai membaca dan memahami makna setiap ayat Al-Quran. Dalam setiap kata yang ia telan, semangat dan ketabahan pun tumbuh.
Meskipun dalam keadaan terikat, Yusuf melihat penjara hanya sebagai ujian sementara dalam kehidupannya. Dengan bimbingan Al-Quran, ia menemukan kekuatan untuk tetap berdiam dalam ketenangan. Bahkan, pada akhirnya, Yusuf dihormati oleh penghuni penjara lainnya karena tabah dan salehnya.
5. Melakukan Shalat Malam
Rasulullah sentiasa memberikan teladan akhlak yang baik pada umat Islam, di antara kebiasaan Rasul yang sering dikerjakan yaitu shalat sunnah qiyamul lail (Shalat Malam). Dalam suasana tenang di sepertiga malam, umat Islam yang melaksanakan shalat qiyamul lail merasakan kedekatan hati kepada Allah, menjadikan hati menjadi tenang dalam menghadapi kehidupan dunia yang tidak kekal ini. Shalat malam adalah ibadah yang sangat dianjurkan, terutama di bulan Rajab.
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Artinya : “Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” QS. Al Isra : 79
Hadits Rasulullah SAW:
"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan-bulan haram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam." (HR. Muslim)
Meskipun sholat malam bukanlah amalan yang hukumnya wajib dilaksanakan, namun banyak fadhilahnya. Salah satu ciri orang yang beriman adalah waktu ibadah mereka lebih banyak dari waktu tidur mereka. Terutama ibadah di malam hari. Mereka disebut Allah Subhanau wa Ta’ala sebagai orang-orang yang mendapat kemenangan. Mereka mendapat janji rahmat Allah dan Surga-Nya.
Bulan Rajab adalah momen istimewa untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga dengan dengan memperbanyak amalan-amalan seperti istighfar, puasa, sedekah, membaca Al-Qur'an, serta shalat malam, kita berharap mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah yang melimpah. Semoga Allah memudahkan kita untuk mengisi bulan Rajab ini dengan amalan-amalan terbaik kita. Aamiin.
Penulis: Sitti Djumaini Isu, S. HI (Penyuluh Agama Islam Kota Kupang