Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Beberapa Profesi di Laluinya, Hingga Menjadi Seorang Magister

Selasa, 28 Januari 2025 | Januari 28, 2025 WIB Last Updated 2025-02-01T00:56:03Z

salehudin_mahmud
Foto: Salehudin Mahmud

MATALINENEWS, LEMBATA
- Memiliki nama Lengkap Salehudin Mahmud, terlahir dari kedua orangtua almarhumah Syamsiah Gilo (Ibu) dan almarhum Mahmud Laba (
Bapak), tepatnya Desa Leubatang Kecamatan Omesuri Kabupeten Lembata. Perjalanan hidupnya cukup pelik di laluinya, hingga menggapai gelar Magister pada ujian tesis  hari Selasa, 21 Januari 2025, di Gedung Kuliah Bersama (GKB) IV, Universitas Muhammadiyah Malang. 


Awal mula ia menamatkan sekolah tingkat dasar MIS Nurul Hadi Leubatang (1990 ), kemudian melanjutkan pendidikan tingkat pertama pada MTS swasta Hingalamamengi (1994 ), tidak berhenti di situ, niatan melanjutkan studi tingkat atas pada MA Kalikur (1995 ), disekolah ini ia hanya bertahan selama satu tahun, selanjutnya ia berlayar ke Adonara untuk nyambung sekolah pada MAS Weiwerang hingga Tamat. Setelah tamat di Weiwerang, ia memilih untuk tidak ke Perguruan tinggi, karena alasan ekonomi, sehingga ia hanya bisa menjadi guru honorer pada MIS Al-hikmah Balauring. 


Dalam kesempatan libur menjadi guru honor, Gilo panggilan hari harinya, pulang kampung mencari tambahan penghasilan menjadi buruh kasar, Memanjat pohon kelapa (oroq matang) milik penduduk setempat, yang akan diberi upah setiap pohonnya. Alhasil dari kumpulan tersebut ia berkeinginan melanjutkan studi perguruan tinggi, pada STIT Muhamadiyah Bangil hingga tamat pada tahun 2003.


Selama setahun di Kalikur, ia tidak tinggal diam dalam waktu celahnya. Setiap hari sabtu usai sekolah, ia menempuh jalan panjang pulang ke kampung, mengelilingi gunung Uyelewun, menjajakan kain tenun (Wela), dan juga minyak urut (Ipu Mulea), dari kampung ke kampung. Wela dan Ipu Mulea tersebut akan di jual sedikit diatas dari patokan dasar, sebagai keuntungan jualan untuk pribadinya. 


Selama menjadi mahasiswa ia menjadi buruh pabrik PT Sakari Lestari Cangkring Malang Pasuruan, konsentrasi pada mebeler, yang di ekspor keluar negeri.


Selain itu ia menjadi karyawan tokoh obat (Apotik) Jadit, di Bangil Pasuruan selama kuliah hingga selesai. 


Dalam pekerjaan itu, ia begitu loyal dan tanggung jawab sehingga ia di percayakan menjadi pengelolah ditempat tersebut dari tahun 2000 akhir hingga 2009. Begitu banyak deretan profesi di laluinya, sehingga ia matang dan tanggung jawab baik di lembaga pendidikan maupun keluarga. 


Suami dari Devi Valensia Afiati dan ayah dari Iklil Zahran Zohir, memutuskan untuk kembali Lewotana Lembata tahun 2009, untuk mencoba mencari kerja, melalui tes CPNSD Lembata pada waktu itu. Alhamdulillah segala rencana di ijabah Tuhan, melalui pengumuman ia dinyatakan lulus tes. 


Setelah pengumuman kelulusan ia memboyong keluarganya dari tanah Jawa, menuju tanah leluhurnya Lembata, hingga hari ini. SK Penempatan pertama pada SMPN I Nagawutung, kemudian ia di mutasikan ke SMPN 2 Wulandoni, kemudian ia di tarik kembali ke kantor dinas PKO Kabupaten Lembata selama satu semester. Karena profesinya adalah guru, maka ia kembali mendapat mutasi ke SMPN Satap Holoriang menjadi guru PAI hingga saat ini. 


Ia tidak pernah patah arang dalam kehidupan. Ia terus berusaha dan berinovasi dalam setiap langkah pengabdian. Kesempatan pun hadir baginya berupa, Beasiswa Guru bagi kader Muhammadiyah dan Aisyiyah. Ia pun ikut tes dan dinyatan lolos menjadi calon mahasiswa S2 pada Universitas Muhammadiyah Malang. 


Perjalanan penuh dengan suka duka, karena selain memikirkan kuliahnya, ia juga berbagi fikiran serta keuangan untuk anak semata wayangnya, yang juga menempuh pendidikan Perguruan tinggi pada UIN Sunan Ampel Surabaya. Management keuangan di lakukan penghematan yang luar biasa, akhirnya ia menempuh pendidikan dan mendapat gelar Magister Pendidikan (M.Pd) melalui ujian tesis pada Universitas Muhammadiyah Malang dan  dinyatakan lulus. 


Penulis: Sudarjo Abd Hamid