Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Menempuh Tes Masuk PT, Tes Kedinasan, TNI dan POLRI, SMA Negeri 3 Kupang Gelar Bimbel untuk Siswa

Rabu, 26 Maret 2025 | Maret 26, 2025 WIB Last Updated 2025-03-28T14:59:55Z

kepala_sma_negeri_3_kupang
Foto: Kepala SMA Negeri 3 Kupang Ishak D.E Balbesi, S.Pd (dok.matalinenews/ftr)

MATALINENEWS.ID
- Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kupang Gelar Kegiatan Program Bimbingan Belajar (BIMBEL) Penguatan dan pesiapan 
Peseta didik kelas XII SMA Negeri 3 Kupang TA. 2024/2025 dalam menepuh Tes masuk Perguruan Tinggi (PT), Tes Kedinasan dan TNI/POLRI.


Kegiatan ini merupakan rencana kerja SMA Negeri 3 Kupang melalui bidang kurikulum terkait pelaksanaan bimbel penguatan kepada peserta didik kelas XII SMA Negeri 3 Kupang setiap tahun ajaran.


Selain itu, pogram dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi NTT yang telah dilauncing pada November 2024 yang lalu di SMA Negeri 3 Kupang yang dihadiri oleh semua SMA/MA/SMK se NTT baik luring maupun daring. Program ini terkait kerja sama Dinas pendidikan dengan LPTK.


Program kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi NTT Melky-Jhoni tentang Quik Win point ke 4 tentang intervensi pemerintah dalam mempersiapkan anak-anak NTT untuk tes masuk perguruan tinggi, tes kedinasan dan TNI/POLRI.


"Alhasil trucer SMA Negeri 3 Kupang terhadap yang dilakukan oleh tim kurikulum SMA Negeri 3 Kupang tentang minat dan bakat peserta didik kelas XII SMA Negeri 3 Kupang diperoleh hasil bahwa 77,55% (335 orang) siswa yang mau lanjut ke perguruan tinggi dan 21,33% (92 Orang) siswa yang berminat mengikuti tes kedinasan, TNI/POLRI. Dari 77,55 % yang mau kuliah terdapat 63,28% (212 orang) yang memilih kuliah di NTT dan 36,7% (123 orang) yang memilih untuk kuliah di luar NTT." Jelas Lazarus De Jesus, S.Pd (Wakasek Kurikulum SMA Negeri 3 Kupang)


Untuk Tahun ini, sambung dia, terdapat 68 orang siswa yang telah lulus Masuk PT melalui jalur seleksi nasional berbasis prestasi (SNBP), sementara terdapat 7 anak yang lulus di luar NTT salah satunnya Lulus kedokteran UGM dan sebagian besar Lulus di Undana dan Poltek dan terdapat 3 orang yang Lulus di kedokteran Undana. Jadi untuk jalur SNBP terdapat 4 anak yang lulus kedokteran.


Ada juga 23 orang siswa yang lulus Poltekes Kupang melalui jalur Penelusuran Minat dan Prestasi (PMDP). Jadi dari 432 orang siswa SMA Negeri 3 Kupang sudah 91 orang yang telah lulus sesuai minat mereka. 


"Sementara sekitar 322 orang siswa yang belum lulus ini kita programkan BimBel Penguatan kepada mereka selama masa liburan ini."ungkapnya


Dirinya juga menjelaskan, untuk menghadapi tes masuk jalur SNBT persaingannya cukup lumayan. Oleh karena itu sekolah melakukan program bimbel penguatan yang kali ini kita datangkan juga Para pendamping Bapak/Ibu Dosen dari FKIP Undana untuk membantu memberi strategi dan trik menjawab soal-soal tes. Kita datangkan 2 dosen dari Bahasa inggris untuk membawakan konten tentang Literasi Bahasa Inggris, 2 dosen Bahasa Indonesia membawakan konten tentang Pengetahuan dan pemahaman bacaan dan literasi Bahasa Indonesia dan 2 dosen Matematika untuk membawakan konten Penalaran umun, Pengetahuan kuantitatif dan Penalaran Matematika.


SMA Negeir 3 Kupang mengucapkan terima kasih kepada para dosen yang mau dan bersedia bersama sekolah dalam mempersiapkan anak-anak kelas XII.


Dia juga menegaskan, SMA Negeri 3 Kupang sangat Optimis bahwa anak-anak  akan sukses dalam mengapai cita-cita mereka masuk PT sesuai minat, lulus tes dinas, TNI/POLRI sesuai minat mereka karena selama 3 tahun bersama mereka kami optimal dalam memberikan pelayanan pembelajran dan pendidikan. Di ujung jenjang ini kami lakukan lagi bentuk penguatan berupa bimbel agar mereka lebih percaya diri lagi. 


"Untuk para orang tua semua, mari kita bersinergi untuk menuntun anak-anak kita dalam mengapai cita-cita dan harapan mereka. Untuk anak-anak sekalian saya selalu berpesan bahwa Cita-cita tidak hanya didoakan tetapi harus diperjuangkan." Ajak Lazarus


Pada kesempatan yang sama, Kepala SMA Negeri 3 Kupang Ishak D.E Balbesi, S.Pd juga menjelaskan bahwa SMA Negeri 3 Kupang bekerja sama dengan FKIP Undana, kami mendatangkan beberapa dosen bekolaborasi dengan beberapa guru senior di sekolah ini untuk mendampingi anak-anak, melatih anak-anak untuk mengerjakan model-model soal Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), dalam hal ini mengenal dan terbiasa dengan model-model atau varian-varian soal UTBK.


"Pembimbingannya itu sudah mulai pada tanggal 24 kemarin, satu hari kurang lebih 4 jam atau 5 jam, jadi mulai dari jam 8 sampai kurang lebih jam 12.00." Ujarnya


Lebih lanjut dia mejelaskan bahwa SMA Negeri 3 Kupang menindaklanjuti apa yang sudah menjadi program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Nusa Tenggara Timur, dan juga terkait dengan program 100 hari Gubernur dan Wakil Gubernur NTT  tentang Quik WIN point ke 4 tentang intervensi pemerintah dalam mempersiapkan anak-anak NTT untuk tes masuk perguruan tinggi. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Nusa Tenggara Timur sudah melaksanakan sosialisasi pada beberapa hari kemarin terkait dengan mempersiapkan anak-anak khususnya anak-anak kelas 12 untuk mempersiapkan diri mereka menghadapi ujian tulis berbasis komputer atau UTBK, tes kedinasan dan juga tes TNI Polri.


"Jadi apa yang kami lakukan di SMA Negeri 3 Kupang sebagai wujud tindak lanjut dari program yang sudah di sosialisasikan oleh Dinas P dan K NTT, demikian juga untuk mewujudkan program dari Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur." Tegasnya


Khusus untuk SMA Negeri 3 Kupang "lanjut kepala sekolah" kami memprogramkan untuk melaksanakan intervensi, satu bentuk intervensi juga dari sekolah untuk mempersiapkan anak-anak, khususnya anak-anak kelas 12. Memang rencananya bukan hanya intervensi ini kita lakukan kepada anak-anak kelas 12 saja tetapi untuk jangka panjangnya. Akan kami laksanakan intervensi baik untuk persiapan UTBK maupun untuk tes sekolah kedinasan dan juga tes persiapan TNI Polri, nanti kami upayakan dari semenjak kelas 10, Sehingga mereka jauh-jauh hari sudah mempersiapkan diri.


"Ini merupakan salah satu langkah untuk bagaimana kita meningkatkan kualitas pendidikan di Nusa Tenggara Timur khususnya di kota Kupang."Ungkap Ishak


Masi menurut Iska, khusus untuk anak-anak kelas 12 itu ada sekitar 335 anak yang berkeinginan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi (PT) sedangkan ada sekitar 212 itu yang mau untuk melanjutkan studi sekolah kedinasan dan juga tes TNI Polri dan sekitar 5 anak yang mau bekerja atau mau berwirausaha. Memang ada langkah-langkah intervensi yang sudah kami lakukan terputusnya untuk anak-anak yang tes TNI Polri, beberapa hari kemarin kami laksanakan ujian praktek Itu khusus untuk mata pelajaran olahraga atau PJOK, masukkan materi terkait dengan teknik-teknik dasar atletik kami sudah berupaya untuk siapkan tempat atau alat sehingga anak-anak bisa mempersiapkan diri. 


"Terkait dengan persiapan untuk UTBK ini, mudah-mudahan anak- anak di bawah bimbingan kolaborasi antara guru SMA Negeri 3 dengan berapa dosen dari Undana bisa membantu anak- anak untuk mereka bisa siap atau percaya diri mengikuti tes UTBKN, mudah-mudahan juga ada jumlah yang lebih banyak lagi yang lebih besar dibanding tahun-tahun kemarin, apalagi intervensinya kita sudah lakukan. Mudah-mudahan banyak anak-anak yang nanti masuk universitas- universitas negeri ternama baik di NTT maupun di luar NTT sehingga bisa mengangkat nama sekolah kami di kota Kupang." pungkas Kepala SMA Negeri 3 Kupang Ishak D.E Balbesi, S.Pd


Sala satu siswa SMA Negeri 3 Kupang disela- sela mengikuti kegiatan,  Petra Mau mengaku bahwa selama mengikuti kegiatan ini,  membuat nya menjadi lebih produktif, membuat semangat dalam diri kita untuk belajar dan menggali ilmu-ilmu baru yang sudah di pelajari di sini, bukan di rumah.


"Kami juga peroleh ilmu-ilmu yang baru pengalaman baru, karena diajarkan langsung oleh dosen yang didatangkan dari undana dan hal itu sangat bermanfaat untuk saya dan teman-teman saya."ujarnya

bimbel_sma_negeri_3_kupang
Foto: Suasana Bimbel SMA Negeri 3 Kupang

Dirimya juga mengaku mengikutu kegiatan ini perlu pengorbanan, "terutama pengorbanan waktu, karena saat ini waktu libur dan bersenang- senang apalagi kegiatan ini mengharuskan kita untuk bangun pagi di waktu libur ini, namun semua tantangan itu bisa diselesaikan karena adanya dalam diri datang untuk belajar dan menggali ilmu baru.


"Sebenarnya soal- soalnya cukup susah namun karena pembawaan yang bagus dari para pengajar atau para dosen di sini, membuat kita menjadi lebih paham dan lebih mengerti mengenai materi- materi yang diajarkan meskipun materi itu tergolong soalnya sulit." Ungkapnya


Ia juga berharap, saat ujian nanti semua siswa bisa fokus,  sehingga dapat menyerap dengan baik materi-materi yang diajarkan. Saya rasa banyak orang di sekitar saya mengatakan bahwa hal itu mustahil tapi tidak ada hal yang tidak mustahil jika kita ingin hal yang mustahil.


Kesempatan yang sama juga Santri Djahimo, S.Pd.,M.App.Ling.,Ph.D,.Post Grad.Dip (RMS) (Dosen Bahasa Inggris FKIP Undana) juga mengungkapkan bahwa hari kedua ini semakin lancar karena anak-anak semakin tahu apa yang harus dilakukan, mungkin kemarin mereka masih meraba- rasa namun kedua ini semakin baik semakin lancar karena mereka sudah ada gambaran dari kemarin apa yang akan terjadi di dalam kelas.


Dirinya juga menjelaskan bahwa prosesnya dimulai dari gambaran besar mengenai UTBK itu sendiri, sehingga mereka bisa tahu tesnya seperti ini ternyata.


"Ada anak yang punya kemampuan untuk bisa membaca mencari informasi, tapi anak-anak lain mungkin sama sekali tidak punya gambaran apapun tentang tes ini sehingga hal pertama yang kita lakukan adalah memberikan gambaran seperti apa tes UTBK, sesudah itu kita kasih contoh- contoh soal karena waktunya tidak terlalu panjang. Jika waktunya lama mungkin kita bisa mulai dengan bagaimana kita membangun, saya kan bahasa Inggris, ini akan mulai dengan kosa kata, karena tes mereka ini akan berurusan dengan reading text. Nah kalau kosakata mereka tidak kuat akan susah juga, kita hanya kasih berupa tips bagaimana membaca cepat untuk bisa menyiasati di dalam nanti mereka mengerjakan soal-soal tersebut dengan harapan mereka bisa berhasil lah untuk mendapatkan nilai yang baik." Jelas Santri.


"Saya masih membiasakan mereka dengan menjawab pertanyaan, polanya itu dibiasakan dulu, nanti satu jam terakhir saya akan coba pakai time waktunya," ungkapnya.


Soal tindak lanjut, Dirinya mejaleskan bahwa untuk sementara, mungkin kita menyelesaikan ini dulu, untuk kedepannya kita mungkin akan bicarakan dengan pihak sekolah, karena memang kerjasama antara Undana setelah kegiatan ini akan ada diskusi mungkin dengan pihak sekolah. Menindaklanjuti berdasarkan apa yang terjadi di lapangan kita bisa diskusi untuk dicari jalan keluarnya, misalnya untuk menyiasati problem-program yang ada seperti salah satunya kosakata, mengenal UTB, dikasih tips and triknya kemudian dikasih contoh soal, sesudah dikasih contoh soal. Untuk menjawab soal harus bagaiman mencari jawaban di teks dalam waktu yang cepat karena waktunya tidak lama. 


Harus pakai istilahnya kita, harus pakai quick reading membaca dengan cepat kemudian dari situ kita coba kasih soal-soal mereka,  misalnya pertama kita kasih 3 soal, terus kita lihat perkembangannya terus kita maju lagi 5 soal, kita lihat perkembangannya dan itu nanti sampai dengan tadi saya bilang 1 jam terakhir kita akan coba selanjutnya  kita lihat mereka punya perkembangan.


Dia berharap melalui pendampingan ini, semua bisa lolos, kan yang harapan semua pengajar pasti begitu kan, ilmu yang kita lempar akan akan bertumbuh, kemudian kedepannya mungkin ini akan menjadi satu hal yang baik yang harus diteruskan Karena ini bagus sekali untuk SMA lain. Artinya ini sesuatu yang baik yang sudah dimulai oleh pihak SMA 3 dan ikuti oleh sekolah-sekolah yang lain.


"Memang mereka/siswa perlu didampingi walaupun dijual buku di luar, saya lihat ada beberapa siswa yang pegang bukunya persiapan untuk UTBK  atau strategi menghadapi UTBK tapi pendampingan itu sangat perlu apalagi kalau kita bicara mengenai bahasa Inggris itu kan harus didampingi."Tutup Santri Djahimo, S.Pd.,M.App.Ling.,Ph.D,.Post Grad.Dip (RMS) (Dosen Bahasa Inggris FKIP Undana)


(FD/RED)